Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Manasik Haji

Sabtu (24/08), SDIT Letera Hati Gabus mengadakan manasik haji bertempat di halaman SDIT Lentera Hati Gabus dengan diikuti peserta didik dari kelas 1 hinggga kelas 6. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh SDIT Lentera Hati Gabus dimana peserta didik diberikan pengetahuan dan pembelajaran mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya.

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan amalan-amalan, antara lain: wukuf, mabit, tawaf, sa’i, dan amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah SWT dan dengan mengharapkan Ridho-Nya semata. Ibadah haji diwajibkan bagi umat muslim di seluruh dunia sekali seumur hidup yang telah memenuhi syarat-syarat, seperti Islam, Balig atau sudah dewasa, Aqil atau berakal sehat, merdeka atau bukan hamba sahaya, serta isti’tah atau mampu yang artinya mampu dalam melakasanakan ibadah haji baik dari segi jasmani, rohani, ekonomi, serta keamanan (Kemenag).

Gambaran Wukuf
Gambaran Lempar Jumroh

Kegiatan manasik haji yang diadakan oleh SDIT Lentera Hati Gabus mengikuti rukun-rukun ibadah haji yang sebenarnya. Peserta didik mengikuti dan melakasnan rukun ibadah haji beserta dengan masing-masing membacakan doa pada setiap rukun ibadah haji mulai dari ihram atau niat untuk haji, wukuf di arafah, melempar jumroh, tawaf, melakuka sa’i atau lari-lari kecil, tahallul, yakni bercukur atau menggunting rambut, dan tertib dalam pelaksanan ibadah haji. Selain itu, di sela-sela rukun haji perserta didik juga diajarkan untuk mempraktikkan cara minum air zam-zam di sela-sela rukun ibadah haji baik dimulai dari doa hingga adab minum yang baik dan benar.

Pelaksaanan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan semangat bagi peserta didik dalam mengenal dan mengetahui tata cara pelaksaan ibadah haji yang merupakan kewabijan bagi setiap muslim yang mampu sekali seumur hidup. Selain itu, diharapkan pula dapat memotivasi peserta didik untuk dapat melaksanakan ibadah haji kelak di kemudian hari dengan ilmu yang telah tertanam pada anak sejak usia dini. Semoga di lain kesempatan peserta didik maupun pendamping mendapat kesempatan untuk memenuhi panggilan Allah SWT ke tanah suci dan melakasanakan rukun islam ke-5, ibadah haji sebagai penutup dan pelengkap kesempurnaan dari keislamam seseorang di hadapan Allah SWT. Aamiin Ya Robbal Alamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *